widgeo

Welcome To Junaedi.Blog

Assalamualaikum Wr Wb

Rabu, 02 Januari 2013

Pengendalian Hama Pada Tanaman Padi

PENDAHULUAN
 
Pengendalian hama dan penyakit terpadu ( PHT ) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan faktor lingkungan sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan alami dan tidak menimbulkan kerugian besar. PHT merupakan panduan berbagai cara pengendalian hama dan penyakit, diantaranya melakukan pengawasan terhadap populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat lebih tepat.
 
KEONG MAS
 
Waktu kritis untuk pengendalian keong mas adalah pada saat 10 HST pindah atau 21 hari setelah semai. PHT pada keong mas dilakukan sepanjang pertanaman dengan rincian sebagai berikut :
  • Pratanam : ambil keong mas dan musnahkan dengan cara mekanis.
  • Persemaian : ambil keong mas dan musnahkan, sebar benih lebih banyak untuk sulaman dan bersihkan saluran air dari tanaman air seperti kangkung.
  • Vegetatif : tanam bibit yang agak tua      ( > 21 hari ) dan jumlah bibit lebih banyak, keringkan sawah sampai 7 HST, ambil keong mas dan musnahkan, pasang saringan air pada saluran masuk, umpan dengan menggunakan daun talas dan pepaya, pasang ajir agar siput bertelur pada ajir, ambil dan musnahkan telur siput pada tanaman dan aplikasikan pestisida anorganik dan nabati seperti saponin.
  • Generatif : ambil keong mas dan musnahkan dan gembalakan itik setelah padi panen
 
WERENG COKLAT
 
Wereng coklat menyukai tanaman yang dipupuk Nitrogen tinggi dengan jarak tanam rapat. Ambang ekonomi hama ini adalah 15 ekor/rumpun, siklus hidupnya 21-33 hari. Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :
  • Gunakan varietas tahan wereng
  • Berikan pupuk K untuk mengurangi kerusakan
  • Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu sekali
  • Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi, gunakan insektisida botani atau jamur entomopatogenik.
  • Bila populasi di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimia yang direkomendasikan.
 
PENGGEREK BATANG
 
Stadia tanaman yang rentan terhadap serangan penggerek batang adalah sejak pembibitan sampai pembentukan malai. Gejala kerusakan yang ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati, atau sering disebut sundep pada tanaman stadia vegetatif, dan beluk pada pada tanaman stadia generatif. Siklus hidupnya 40 – 70 hari, ambang ekonomi penggerek batang adalah 10 % anakan terserang, empat kelompok telur/rumpun pada fase bunting.
Bila populasi tinggi aplikasikan insektisida, bila genangan air dangkal gunakan carbofuran dan bila genangan air tinggi gunakan insektisida cair.
 
TIKUS
 
Pengendalian hama tikus terpadu didasarkan pada pemahaman ekologi jenis tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus dengan memanfaatkan teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. Pengendalian tikus ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan populasi awal tikus sejak awal pertanaman sebelum tikus memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi gropyokan massal, sanitasi habitat, pemasangan perangkap.
Lakukan gropyokan dengan melibatkan semua anggota kelompok tani, gropyokan dapat berupa pembongkaran sarang tikus pada habitat utama seperti tanggul sungai, batas rumah dengan sawah. Pada daerah endemi tikus lindungi persemaian dengan memasang pagar plastik dan memasang perangkap di persemaian. Pada fase vegetatif, sanitasi gulma pada habitat tikus, baik yang ada di hamparan sawah maupun disekitar sawah agar tidak digunakan sebagai sarang tikus.
 
HAWAR DAUN BAKTERI
 
Penyakit HDB disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae dengan gejala penyakit berupa bercak berwarna kuning sampai putih berawal dari terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun. Cara pengendaliannya sebagai berikut :
Gunakan varietas tahan HDB
Gunakan pupuk nitrogen sesuai kebutuhan tanaman
Jarak tanam jangan terlalu rapat
Gunakan benih yang sehat.
 
PENYAKIT BLAST
 
Blast dapat menginfeksi tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan. Gejala khas pada daun yaitu bercak berbentuk belah ketupat, lebar ditengah dan meruncing diujung-ujungnya. Bila infeksi terjadi pada ruas batang dan leher malai yang terinfeksi menjadi kehitam-hitaman dan patah mirip gejala beluk oleh penggerek batang. Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :
Gunakan varietas tahan blast
Gunakan pupuk nitrogen sesuai kebutuhan
Upayakan waktu tanam yang tepat, agar waktu pembungaan tidak banyak embun dan          hujan terus menerus
Gunakan fungisida yang berbahan aktif metil tiofanat atau fosdifen dan kasugamisin
Perlakuan benih.

0 komentar:

Posting Komentar

PILIH WARNA SESUKA ANDA

Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka
TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Al-Qur'an ku

Al-Qur'an Widget by Blogger Tutorial Blog