PENDAHULUAN
Pengendalian hama dan penyakit terpadu ( PHT ) merupakan pendekatan
pengendalian yang memperhitungkan faktor lingkungan sehingga
pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan alami
dan tidak menimbulkan kerugian besar. PHT merupakan panduan berbagai
cara pengendalian hama dan penyakit, diantaranya melakukan pengawasan
terhadap populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan
teknologi pengendalian dapat lebih tepat.
KEONG MAS
Waktu kritis untuk pengendalian keong mas adalah pada saat 10 HST
pindah atau 21 hari setelah semai. PHT pada keong mas dilakukan
sepanjang pertanaman dengan rincian sebagai berikut :
- Pratanam : ambil keong mas dan musnahkan dengan cara mekanis.
- Persemaian : ambil keong mas dan musnahkan, sebar benih lebih banyak untuk sulaman dan bersihkan saluran air dari tanaman air seperti kangkung.
- Vegetatif : tanam bibit yang agak tua ( > 21 hari ) dan jumlah bibit lebih banyak, keringkan sawah sampai 7 HST, ambil keong mas dan musnahkan, pasang saringan air pada saluran masuk, umpan dengan menggunakan daun talas dan pepaya, pasang ajir agar siput bertelur pada ajir, ambil dan musnahkan telur siput pada tanaman dan aplikasikan pestisida anorganik dan nabati seperti saponin.
- Generatif : ambil keong mas dan musnahkan dan gembalakan itik setelah padi panen
WERENG COKLAT
Wereng coklat menyukai tanaman yang dipupuk Nitrogen tinggi dengan
jarak tanam rapat. Ambang ekonomi hama ini adalah 15 ekor/rumpun, siklus
hidupnya 21-33 hari. Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :
- Gunakan varietas tahan wereng
- Berikan pupuk K untuk mengurangi kerusakan
- Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu sekali
- Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi, gunakan insektisida botani atau jamur entomopatogenik.
- Bila populasi di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimia yang direkomendasikan.
PENGGEREK BATANG
Stadia tanaman yang rentan terhadap serangan penggerek batang adalah
sejak pembibitan sampai pembentukan malai. Gejala kerusakan yang
ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati, atau sering disebut sundep
pada tanaman stadia vegetatif, dan beluk pada pada tanaman stadia
generatif. Siklus hidupnya 40 – 70 hari, ambang ekonomi penggerek batang
adalah 10 % anakan terserang, empat kelompok telur/rumpun pada fase
bunting.
Bila populasi tinggi aplikasikan insektisida, bila genangan air dangkal
gunakan carbofuran dan bila genangan air tinggi gunakan insektisida
cair.
TIKUS
Pengendalian hama tikus terpadu didasarkan pada pemahaman ekologi jenis
tikus, dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus dengan
memanfaatkan teknologi pengendalian yang sesuai dan tepat waktu.
Pengendalian tikus ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan
populasi awal tikus sejak awal pertanaman sebelum tikus memasuki masa
reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi gropyokan massal, sanitasi
habitat, pemasangan perangkap.
Lakukan gropyokan dengan melibatkan semua anggota kelompok tani,
gropyokan dapat berupa pembongkaran sarang tikus pada habitat utama
seperti tanggul sungai, batas rumah dengan sawah. Pada daerah endemi
tikus lindungi persemaian dengan memasang pagar plastik dan memasang
perangkap di persemaian. Pada fase vegetatif, sanitasi gulma pada
habitat tikus, baik yang ada di hamparan sawah maupun disekitar sawah
agar tidak digunakan sebagai sarang tikus.
HAWAR DAUN BAKTERI
Penyakit HDB disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae
dengan gejala penyakit berupa bercak berwarna kuning sampai putih
berawal dari terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun. Cara
pengendaliannya sebagai berikut :
• Gunakan varietas tahan HDB
• Gunakan pupuk nitrogen sesuai kebutuhan tanaman
• Jarak tanam jangan terlalu rapat
• Gunakan benih yang sehat.
PENYAKIT BLAST
Blast dapat menginfeksi tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan.
Gejala khas pada daun yaitu bercak berbentuk belah ketupat, lebar
ditengah dan meruncing diujung-ujungnya. Bila infeksi terjadi pada ruas
batang dan leher malai yang terinfeksi menjadi kehitam-hitaman dan patah
mirip gejala beluk oleh penggerek batang. Cara pengendaliannya adalah
sebagai berikut :
• Gunakan varietas tahan blast
• Gunakan pupuk nitrogen sesuai kebutuhan
• Upayakan waktu tanam yang tepat, agar waktu pembungaan tidak banyak embun dan hujan terus menerus
• Gunakan fungisida yang berbahan aktif metil tiofanat atau fosdifen dan kasugamisin
• Perlakuan benih.
0 komentar:
Posting Komentar